Harga Emas Catat Penurunan Mingguan Terbesar dalam Tiga Tahun
Harga emas mencatat penurunan mingguan terbesar dalam lebih dari tiga tahun terakhir pada Jumat (15/11/2024). Hal itu seiring meredanya ekspektasi pemangkasan suku bunga yang agresif oleh The Fed. Ditambah lagi, penguatan dolar Amerika Serikat (AS) turut melemahkan daya tarik emas bagi para investor.
Dikutip dari CNBC, harga emas spot turun 0,1% menjadi US$ 2.554,31 per ons, dengan penurunan mingguan lebih dari 4%. Pada Kamis (14/11/2024), harga emas menyentuh level terendah sejak 12 September 2024.
Penguatan dolar AS, yang diperkirakan mencatat kenaikan mingguan terbesar dalam lebih dari sebulan, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Di sisi lain, imbal hasil obligasi pemerintah AS juga meningkat setelah data menunjukkan penjualan ritel di negara tersebut naik lebih tinggi dari perkiraan pada bulan lalu.
“Ketidakpastian, khususnya dalam jangka pendek, telah hilang dari perhitungan pasar. Saat ini, harga emas kembali bergerak berdasarkan faktor fundamental,” ujar Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold.
Beberapa ekonom memperkirakan bahwa rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump dapat memicu inflasi, yang berpotensi memperlambat siklus pelonggaran suku bunga The Fed. Suku bunga yang lebih tinggi biasanya membuat emas kurang menarik karena tidak memberikan imbal hasil seperti aset lainnya.
Dalam pernyataannya pada Kamis, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa bank sentral AS tidak perlu terburu-buru untuk memangkas suku bunga. Berdasarkan alat pemantau CME FedWatch, peluang terjadinya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada Desember kini turun menjadi 62%, dari sebelumnya 83% pada hari sebelumnya.
“Sejauh ini, harga emas tertekan oleh pemilihan Trump, tetapi situasi ini dapat berubah jika muncul lebih banyak ketidakpastian di masa mendatang,” kata Carlo Alberto De Casa, analis pasar dari Kinesis Money.
Kini, pelaku pasar menantikan pernyataan beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan berbicara dalam waktu dekat.
sumber : investor.id