Harga Emas Turun Dekati $2600, Imbas Dolar yang Perkasa

Harga emas ambles lebih dari 2% pada Senin (11/11/2024). Hal itu akibat tertekan penguatan dolar Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi kebijakan ekonomi pasca-kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden (pilpres) yang berdampak pada kebijakan fiskal dan suku bunga.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot jatuh 2,5% menjadi US$ 2.610,20 per ons.
Indeks dolar naik 0,5% ke level tertingginya sejak awal Juli, membuat emas menjadi kurang menarik bagi pembeli non-dolar. Pekan lalu, indeks ini melonjak lebih dari 1,5% ke 105,44 setelah pengumuman kemenangan Trump.
Analis komoditas di TD Securities Daniel Ghali mengatakan, perhatian pasar kini terfokus pada dampak dari gelombang merah. Kemungkinan diberlakukannya tarif lebih awal dalam masa kepresidenan Trump dan permintaan dolar yang kuat menjadi faktor utama.
“Penguatan dolar membebani harga emas untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan karena ini juga terkait dengan peluang yang semakin besar bahwa The Fed mungkin menunda siklus pelonggaran kebijakannya,” ungkap Ghali.
Harga emas mencatat penurunan mingguan terburuknya dalam lebih dari lima bulan setelah Trump terpilih kembali untuk masa jabatan kedua pada pekan lalu. Kemenangan ini menimbulkan ketidakpastian baru bagi bank sentral AS yang saat ini tengah mempertimbangkan pemangkasan suku bunga, mengingat inflasi mendekati target 2% The Fed.
Pekan lalu, The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar seperempat poin persentase ke kisaran 4,5% hingga 4,75%. Saat ini, traders melihat peluang 65% untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada Desember, turun dari sekitar 80% sebelum kemenangan Trump.
Sementara itu, pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, dijadwalkan berbicara minggu ini. Data penting lainnya, seperti indeks harga konsumen dan produsen AS, klaim pengangguran mingguan, dan angka penjualan ritel juga akan dirilis dalam beberapa hari mendatang.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot juga merosot 2,2% menjadi US$ 30,6 per ons. Meskipun ada upaya untuk mengurangi penggunaan perak dan menggantinya dengan logam yang lebih murah, meningkatnya pemasangan sel-sel N-type kemungkinan besar akan menjaga permintaan perak tetap kuat pada 2024, menurut analisis Heraeus.
Sementara itu, harga Platinum turun 0,7% menjadi US$ 961,55 dan paladium melemah 0,9% menjadi US$ 979,96 per ons.
sumber : investor.id