Dua Kandidat Bersaing Ketat di Pilpres AS, Harga Emas Ditutup Naik
Harga emas naik pada Selasa (5/11/2024), seiring kekhawatiran investor akan ketidakpastian politik menjelang hasil pemilu presiden Amerika Serikat (Pilpres AS), di mana hasil survei terbaru menunjukkan persaingan ketat antara mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik dan Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat. Kondisi ini meningkatkan kekhawatiran akan kemungkinan hasil Pilpres AS yang diperebutkan.
Dikutip dari CNBC internasional, harga emas spot ditutup naik 0,2% menjadi US$ 2.743,68 per ons.
Senior Market Strategist di RJO Futures Daniel Pavilonis mengatakan, harga emas didorong oleh ketidakpastian Pilpres AS yang meliputi kemungkinan perubahan kebijakan ekonomi dan tarif. “Ketidakpastian terjadi jika hasil Pilpres AS berjalan kurang mulus, dan ini menjadi perhatian besar bagi investor,” kata Pavilonis.
Selain itu, kontrol atas Kongres AS juga menjadi faktor krusial dalam Pilpres AS kali ini, sehingga ketegangan meningkat jika hasilnya tidak segera jelas. Situasi ini bisa menyebabkan keresahan di pasar dan mendorong investor untuk berlindung pada aset aman seperti emas.
Dalam sebuah catatan, Commerzbank menyatakan bahwa ketidakpastian hasil Pilpres AS yang berlarut-larut selama beberapa hari atau bahkan minggu dapat menguntungkan harga emas.
Trump sebelumnya berulang kali menyatakan kekalahannya hanya mungkin terjadi akibat kecurangan besar-besaran, mencerminkan pernyataannya pada Pilpres AS 2020. Jika selisih di negara-negara bagian utama sangat tipis, pemenang mungkin baru akan diketahui setelah beberapa hari.
Chief Market Analyst dari Exinity Group Han Tan, harga emas diperkirakan akan mencapai US$ 2.800 ‘setelah ketegangan mereda’ pasca Pilpres AS. Pasar juga menantikan keputusan The Fed pada Kamis (7/11/2024), yang diharapkan memangkas suku bunga seperempat poin, menyusul pemangkasan besar pada September lalu.
Emas, yang sering dianggap sebagai lindung nilai di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi, cenderung diminati saat suku bunga rendah. Hingga saat ini, harga emas telah naik hampir 33% sepanjang tahun ini.
Sedangkan harga logam mulia lainnya, yaitu perak spot naik 0,4% menjadi US$ 32,59 per ons dan platinum menguat 1,5% menjadi US$ 998,35. Sementara paladium turun 0,2% menjadi US$ 1.072,50. Aktivitas sektor jasa di China, sebagai konsumen logam terbesar di dunia, tumbuh dengan laju tercepat dalam tiga bulan pada Oktober, menurut survei sektor swasta.
sumber : investor.id