Harga Minyak Turun, Jelang Pangkas Suku Bunga AS dan Gangguan Pasokan

West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak mentah AS, diperdagangkan di kisaran $70,65 pada hari Rabu. Harga WTI turun tipis di tengah gangguan pasokan di Teluk Meksiko dan harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada hari Rabu.

Biro Keamanan dan Penegakan Lingkungan melaporkan bahwa minyak mentah AS sekitar 100.000 barel per hari, masih tidak dapat disalurkan ke Teluk Meksiko pada hari Selasa karena Badai Francine. Selain itu, gangguan pasokan di Libya di tengah-tengah perpecahan antara faksi-faksi yang berseteru mengenai kontrol bank sentral telah menyebabkan produksi minyak yang lebih rendah dan mengangkat harga WTI.

“Gangguan pasokan mulai terasa, termasuk dampak Badai Francine terhadap infrastruktur Teluk Meksiko,” kata Svetlana Tretyakova, analis senior di Rystad Energy.

Ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dapat merevitalisasi permintaan di negara konsumen minyak terbesar ini. Pasar meningkatkan ekspektasi untuk penurunan sebesar 50 basis poin (bp) pada pertemuan The Fed bulan September pada hari Rabu, dengan peluang hampir 67%, naik dari 30% seminggu yang lalu.

Persediaan minyak mentah AS naik minggu lalu. Menurut American Petroleum Institute (API), stok minyak mentah di Amerika Serikat untuk minggu yang berakhir 13 September meningkat 1,96 juta barel, dibandingkan dengan penurunan 2,79 juta barel pada minggu sebelumnya. Konsensus pasar memprakirakan bahwa stok akan turun hanya sebesar 0,1 juta barel.

Di sisi lain, pakar strategi pasar IG, Yeap Jun Rong, mencatat bahwa data ekonomi Tiongkok yang lebih lemah dari prakiraan baru-baru ini meredam sentimen pasar, dengan prospek pertumbuhan yang rendah untuk waktu yang lebih lama di negara dengan perekonomian terbesar kedua di dunia ini memperkuat keraguan akan permintaan minyak. Kekhawatiran akan permintaan minyak di Tiongkok kemungkinan akan membatasi kenaikan WTI untuk saat ini.


sumber : fxstreet