Harga Emas Capai Rekor Kembali di Tengah Pelemahan Dolar
Indeks Dolar AS (DXY) turun untuk sesi ketiga berturut-turut, diperdagangkan jauh di bawah support 101,00 dikombinasikan dengan imbal hasil yang lebih rendah secara keseluruhan. Penjualan Ritel, Produksi Industri dan Manufaktur, Persediaan Bisnis, Indeks Pasar Perumahan NAHB dan laporan API mengenai persediaan minyak mentah AS semuanya akan dirilis pada 17 September.
Pelemahan lebih lanjut dalam Dolar AS mendorong EURUSD melewati batas 1,1100 untuk mencatat level tertinggi baru multi-hari. Pada tanggal 17 September akan dirilis Sentimen Ekonomi yang diukur oleh lembaga ZEW di Jerman dan kawasan Eropa yang lebih luas.
GBPUSD melanjutkan tren naiknya dan berhasil melampaui rintangan 1,3200, atau puncak dua minggu. Peristiwa risiko berikutnya dalam agenda Inggris adalah rilis Tingkat Inflasi pada 18 September.
USDJPY turun dan memantul dari posisi terendah baru di dekat 139,60 setelah aksi jual Greenback dan penurunan imbal hasil AS. Indeks Industri Tersier diprakirakan akan dirilis pada 17 September.
AUDUSD naik lebih jauh di atas level 0,6700 dan mencapai level tertinggi baru dua minggu. Berikutnya di Australia adalah rilis Indeks Utama Westpac pada 18 September.
Harga WTI mempertahankan posisi bullish-nya dan menembus level angka utama $70,00 per barel, naik untuk hari keempat berturut-turut.
Harga Emas mencapai rekor tertinggi dan secara bertahap mendekati level angka utama $2.600 per troy ounce di tengah melemahnya Dolar dan spekulasi penurunan suku bunga yang lebih besar oleh The Fed. Harga Perak mengalami sesi yang tidak meyakinkan, melayang di bawah angka $31,00 per troy ounce.
sumber : fxstreet