Harga Emas Tetap Berhati-hati Jelang Risiko Peristiwa Penting Uni Eropa dan AS

Harga Emas tidak membuat kemajuan di bawah $2.400 pada hari Selasa, karena para pedagang Emas beralih absen menjelang sejumlah berita makro penting yang akan datang dari AS dan Eropa.

Para pedagang tampak tidak berkomitmen dan menahan diri untuk tidak menempatkan spekulasi baru pada harga Emas, karena pengumuman kebijakan dari Federal Reserve AS (The Fed) dan Bank of Japan (BoJ), yang akan dirilis pada hari Rabu, masih menjadi sorotan.

Selain itu, para pedagang juga bersiap-siap untuk laporan Produk Domestik Bruto (PDB) dari Jerman dan Zona Euro yang dijadwalkan akan dirilis pada hari Selasa. Jerman juga akan merilis data inflasi.

Selain itu, data Lowongan Pekerjaan JOLTS AS akan menjadi perhatian utama dalam perdagangan Amerika. Rilis data ini kemungkinan akan menjelaskan kondisi ekonomi di kedua sisi Atlantik, yang berdampak signifikan pada sentimen pasar yang lebih luas dan Dolar AS sebagai aset safe haven.

Oleh karena itu, nasib harga Emas bergantung pada aliran data yang akan datang dan pengumuman kebijakan bank-bank sentral, dengan BoJ kemungkinan akan memperdebatkan waktu kenaikan suku bunga berikutnya sementara The Fed terlihat membuka pintu untuk penurunan suku bunga.

Harga Emas mengalami pergerakan harga dua arah yang baik pada hari Senin, awalnya melanjutkan pemulihan akhir pekan lalu sebelum para penjual kembali karena gagal bertahan di atas level acuan $2.400.

Kenaikan harga Emas di Asia dapat dikaitkan dengan ketegangan baru di Timur Tengah selama akhir pekan. Pada hari Sabtu, 12 anak-anak dan remaja terbunuh dalam sebuah serangan roket ketika sedang bermain sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyalahkan kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah, atas serangan tersebut, dan mengatakan bahwa mereka melakukan serangan udara terhadap tujuh target Hizbullah “jauh di dalam wilayah Lebanon”.

Meningkatnya ketegangan berpotensi memicu perang habis-habisan antara Israel dan Hizbullah, yang telah mendorong para investor untuk berlarian mencari aset yang aman dalam harga Emas.

Selain itu, Dolar AS tetap melemah bersama dengan imbal hasil obligasi Treasury AS karena meningkatnya ekspektasi dovish The Fed, yang memungkinkan harga Emas untuk menarik para pembeli. Namun, pada paruh kedua hari tersebut, penghindaran risiko kembali dan mengangkat permintaan untuk safe-haven Dolar AS, memicu penurunan tajam dalam harga Emas dari puncak tiga hari di $2.403.


sumber : fxstreet