Harga Emas Diperdagangkan Sideways, Pasar Tunggu Data CPI AS
Harga emas masih berada dalam range yang ketat pada hari Selasa (13/02), tetap di bawah tekanan dari dolar saat investor menunggu data inflasi yang secara luas diperkirakan akan menjadi faktor penentu dalam rencana Federal Reserve untuk suku bunga.
Logam mulia telah jatuh kembali ke kisaran perdagangan $2.000 hingga $2.050/oz selama seminggu terakhir, dengan traders mulai menghapus ekspektasi penurunan suku bunga awal oleh the Fed.
Sejumlah Fed speakers juga memperingatkan minggu lalu bahwa bank tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga lebih awal, di tengah kekhawatiran akan inflasi yang tinggi. Hal ini membuat dolar melonjak ke level tertinggi tiga bulan, yang membebani emas.
Greenback naik tipis di perdagangan Asia.
Emas spot stabil di $2.021,44/oz, pada Pukul 13.15 WIB.
Data IHK ditunggu untuk lebih banyak sinyal pangkas suku bunga Fed
Data yang akan dirilis hari Selasa ini diperkirakan akan menunjukkan inflasi indeks harga konsumen (IHK/CPI) yang menurun di bulan Januari. Namun, angka tersebut juga diperkirakan akan tetap berada di atas target tahunan Fed sebesar 2%, sehingga memberikan sedikit alasan bagi bank sentral untuk mulai memangkas suku bunga lebih awal.
Skenario ini menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang untuk membeli emas, yang tidak memberikan imbal hasil.
Pasar telah secara stabil mengurangi ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Maret dan Mei, dan sekarang hanya melihat peluang 45% untuk penurunan 25 basis poin pada bulan Juni, menurut CME Fedwatch tool. Harga emas telah jatuh di tengah memudarnya spekulasi penurunan suku bunga lebih awal.
Harga spot kini diperdagangkan hanya $20 di atas level support $2.000 per ons yang diawasi ketat, yang menurut para analis dapat diuji dalam waktu dekat, terutama setelah angka inflasi yang lebih kuat.
sumber : investing